Tuesday, July 23, 2013

Teh untuk angka 14.

Malam ini adalah malam dimana rasa semua makanan hambar.
Malam dimana tangisan saya menggunung.

Apa yang salah dari sebuah pengharapan yang muncul secara tiba-tiba?

Pikiran masih campur aduk. Saya terus mengaduk-aduk teh hangat ini, yang sengaja saya buat untuk menenangkan perasaan saya. Dengan dinginnya teh ini, saya harap saya bisa ikhlas.

Terimakasih angka 14, sudah memberi makna tersendiri di hidup saya.
Bahwa tak selamanya kita bisa memiliki, jika keadaan tidak memungkinkan.
Apalagi, masalah keyakinan.

Suatu fenomena yang masih rancu jika dijabarkan, mengapa orang sebaiknya tidak boleh berpasangan dengan yang berbeda keyakinan?
Bagaimana dengan perasaan yang didesak untuk terus berjuang?
Apakah semua itu tidak ada artinya?

Ah, tidak sengaja teh ini tumpah. Layaknya sebuah hubungan yang terombang ambing di lautan ketidakpastian, kemudian terpecah karena menabrak karang. Karang keyakinan.

Tissue pun menyerap tumpahan teh yang ada di lantai. Tetapi tidak semua terserap kedalam satu lembar tissue. Seperti hati yang sudah patah, kemudian seseorang mengambil serpihannya. Dan sisa2 patahannya membuat luka tersendiri. 

Terimakasih sudah mengajarkanku apa arti luka yang sebenarnya, apa yang disebut dengan keadaan yang tidak memungkinkan.

Tuhan punya rencana untuk kita berdua.

Kamu harus tau, bahwa selalu terselip harapan untuk kamu bisa ada disini tanpa ragu. Memperjuangkan semuanya, untuk kita. 

Whoever you are, thank you for tonight.
It's all clear, so I have nothing to think about (again).
This heartbreak teach me so many things.
Things that I couldn't learn from anyone else but you.

14, you're irreplaceable.

No comments: