Tuesday, June 14, 2016

Kalah.

Untukmu, orang yang menganggap aku pecundang

Kukira jatuh cinta denganmu itu menyenangkan
Kukira itu akan menjadi awal yang hebat untuk kisah kita berdua
Namun ternyata kisah ini terlalu pendek untuk disebut 'kisah'.

Namanya saja jatuh cinta.
Jatuh.
Jika tidak ditangkap, akan terjerembab. Sakit.


Aku tau aku akan selalu kalah.
Kalah dengan keadaan. Kalah dengan dia. Kalah dengan besarnya cintamu ke dia yang sedang kamu puja saat ini.

Ingin rasanya melesak ke dalam bumi dan tak pernah bangkit lagi.
Karena aku yang kamu kenal hanyalah seorang wanita pengecut.

Aku yang pengecut ini hanya andal melempar kode tanpa berani mengungkapkan yang sebenarnya.

Kalimat "aku bahagia kalau kamu bahagia dengan yang lain" pantasnya disebut oleh seorang pecundang

Aku memang pecundang karena telah menyebut kalimat itu berulang kali :)

Entah apa yang ada di pikiranmu saat ini, namun, wanita pecundang ataupun pengecut yang kamu kenal saat ini adalah orang yang cintanya tulus.

Kamu boleh anggap aku tak berarti.
Karena kelak ketulusan ini akan berarti di mata orang. Orang lain. Bukan kamu.

Thursday, March 17, 2016

Mungkin.

Aku ragu. Semua ini karena kata 'mungkin'

Mungkin dia nyuruh buat beli makan bukan karena dia takut kamu sakit
Dia sungkan aja kalo makannya sendirian

Mungkin dia nyuruh kamu pake seatbelt bukan karena takut kenapa-kenapa
Dia cuma takut kalo ketilang polisi

Mungkin dia nyuruh kamu duduk di sebelahnya bukan karena dia pengen deket
Dia cuma kasian aja, masa duduknya mencar sendiri

Mungkin dia dengerin curhatanmu bukan karena dia bener-bener pengen tahu
Dia cuma lagi nganggur aja, jadi akhirnya didengerin

Mungkin dia ngedeketin bukan karna suka sama sifat atau penampilanmu
Dia cuma pengen kamu berbuat baik ke dia, atau mungkin dia cuma mau manfaatin keadaan

Selalu ada kemungkinan buruk ketika dia berbuat baik, either dia beneran baik, atau dia cuma manfaatin aja

Padahal nggak baik buat negative thinking tentang hal-hal kayak gini
But, you know what? Life can easily f*ck you up and I have a bunch of reasons why I said that.

Blog post ini mungkin nggak berarti apa-apa untuk kamu yang aku maksud.
Mungkin tulisan ini adalah sisa-sisa keputus asaan dari apa yang sudah aku pendam sedari dulu.

Jika kucurahkan segalanya malam hari, mungkin kamu bisa segera musnah dari pikiran.