Ternyata ada ..
Orang yang bisa membuat saya malas belajar,
Orang yang bisa membuat saya kehilangan semangat bekerja,
Orang yang bisa membuat saya merasa sakit padahal saya sedang tidak melakukan aktivitas apapun..
Orang itu adalah orang yang saya cintai tetapi bertepuk sebelah tangan.
Awalnya memang indah,
dimulai dengan pendekatan..
Beberapa patah kata terlontar melalui sms
berusaha membangun image baik tentang diri saya dihadapan orang itu
Mulai memberanikan diri mengajak ia keluar,
pergi bersama. berdua.
Meskipun banyak alasan dari dia untuk menolak, tetapi saya tidak menyerah
Serasa sedang diterbangkan tinggi-tinggi..
Kemudian,
Semua harapan musnah.
Semua keinginan pupus.
Hilang tak berjejak.
Ya, orang tersebut ternyata menyukai orang lain.
Atau bahkan, orang tersebut sudah memiliki orang lain.
Setega itukah dia,
merenggut semua kebahagiaan yang masih tersisa
merebut garis senyum saya, dan memberikan kepada yang (sebenarnya) ia cintai..
Mengapa tidak dari dulu saja saya mengetahui apa yang sebenarnya ia inginkan..
Saya menginginkan dia.
Dia menginginkan orang lain.
mengintrospeksi kembali apa yang salah..
Mungkin saya terlalu berharap..
Sehingga 'kode' bahwa ia tidak menyukai balik itu terselimuti dengan rasa kebahagiaan saya yang terlalu berlebihan
bagaimana bisa perasaan ini kebal menahan sakit dan perih
saat melihat dia dengan orang lain
Saya butuh penjelasan..
Namun apa lagi yang harus dijelaskan..
Jelas-jelas ia sedang mencintai orang lain.
Jelas-jelas saya terlalu berharap.
Jelas-jelas saya berharap terlalu tinggi dan jatuh terlalu dalam.
Sangat dalam. Sampai-sampai tidak ada yang mau menolong saya keluar dari lubang tersebut.
Lubang hati saya.
Berlubang sangat besar dan dalam.
Hitam gelap pekat, bercampur dengan ratusan tetes air mata yang deras mengalir dari pipi saya.
Untuk apa saya terus mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah jadi nyata?
