Sunday, September 7, 2014

Perjalanan Sehari

Aku benci ketika kenangan ini terus terngiang di benakku
Dan sebalnya lagi, aku mengingat setiap detil kejadian hari itu

Minggu pagi yang cerah
Sesuai dengan janjimu kemarin,
Kita akan pergi ke sebuah tempat yang selalu kamu puja-puja keindahannya

Sepanjang perjalanan, kamu bercerita,

Bahkan, kamu masih sempat bernyanyi
Aku masih ingat, kamu sangat senang mendengarkan suaraku saat bernyanyi
Meskipun aku tau, suaraku tidak seperti penyanyi-penyanyi selevel Raisa atau Maudy Ayunda
Namun kamu tetap membuatku merasa seperti orang nomor satu diduniamu

Sesampainya disana, cuaca tidak mendukung
Alhasil, kita berteduh.
Kamu menggigil dan terus memegang erat tanganku
Yang kuingat, saat itu kamu bilang
"Minggu depan, aku janji kita akan pergi ke tempat lain menggunakan mobil, yang aku yakin, kamu akan suka. Aku tidak akan membuatmu seperti ini lagi."
Janji itu kupegang, hingga beberapa hari Minggu pun telah berlalu
Dan aku masih menunggu hingga Minggu yang kamu maksud itu tiba..

Seusai perjalanan itu,
Kamu menghilang bak ditelan bumi.

Aku tidak pernah mempunyai firasat akan kehilanganmu sesingkat ini.
Sedih? Iya. Tapi, life must go on.

Karenamu,
Aku keluar dari pekerjaanku.
Iya, kamu benar. Aku memang tidak bahagia dalam menjalani pekerjaanku, dan apa yang kamu sarankan sekarang berhasil membuatku jadi orang yang lebih baik.
Aku bisa fokus kuliah, seperti apa yang kamu mau.
Aku lebih niat melakukan segala sesuatu. Aku yang sekarang bisa berpikir jauh kedepan.
Aku tidak mudah puas dengan apa yang aku raih.
Aku berubah, karena setiap pembicaraan kita pada perjalanan hari itu, aku patri di dalam otak dan kurenungkan dalam-dalam.

Kamu bilang tidak baik jika terjebak terlalu lama di luka masa lalu.
Iya, aku berusaha move on. Dari kamu, dan dari orang lain yang dahulu pernah aku prioritaskan.

Perjalanan sehari
Meski singkat dan menimbulkan luka
Akan tetapi banyak membawa perubahan, setidaknya untuk diriku sendiri.

Hai, jangan lupa untuk terus berusaha, calon dokter masa depan.
Jadilah calon suami yang baik untuk istrimu kelak.
Jangan tinggalkan dia seperti caramu meninggalkanku.

Semoga aku adalah orang terakhir yang kamu perlakukan seperti ini,
Because I know, deep inside, you're a good person.

Sepertinya,
Kita hanya bertemu di waktu yang salah.
:)