Hmm saya mau cerita lagi -_- tapi cerita yang kali ini ada maknanya.
Jadi buat yang mau baca, silahkan dibaca ._. hehe ..
Beberapa hari ini, memang saya lagi ada konflik sama salah seorang guru di sekolah..
Orang tsb berasumsi sangat jelek mengenai saya, dan saya tidak bisa melawan.
Asumsi jelek itu terbentuk karena ulah teman-teman saya.
Mereka memanfaatkan kedekatan mereka dengan guru tersebut,
dan mereka memutar balikkan fakta ..
Tentunya, saya tidak bisa apa-apa selain mencoba untuk membela diri saya sendiri.
Jujur, saya kaget karena saya selama ini menganggap mereka teman saya yang paling saya percaya.
Tetapi untuk menyelamatkan diri, mereka berani untuk menjebak teman mereka sendiri..
Saya sempat berpikir mungkin saya perlu untuk menjadi orang yang apatis.
Tetapi kemudian saya ingat, sekitar 1 bulan yang lalu saya sempat diantar pulang oleh mantan gebetan saya ._.
dan dia bilang, "Eh, kamu tau si D****? Dia kok orangnya apatis banget. Kayak hidup sendiri. Gitu sih nggak cocok kalo kumpul sama anak-anak.."
Saya akhirnya mengurungkan niat untuk menjadi orang apatis, berhubung orang apatis itu ternyata tidak disukai oleh lingkungan tempat saya sekarang ...
Akhirnya untuk menghilangkan penat, mungkin saya hanya perlu mengerjakan tugas OSIS sajalah, daripada saya di kelas dan diam saja seolah-olah tidak tahu perbuatan mereka kepada saya, karena rasanya sangat menyakitkan.
Di ruang OSIS saat saya bekerja, mendadak saya diberi tugas oleh wakasek untuk menyebarkan balot Fun Bike.
Saat saya kembali ke ruang OSIS, saya bertemu dengan rekan saya sesama OSIS.
Saya: Eh, kamu nggak ikutan funbike? Asik lho, ada hadiahnya.. Mumpung balotnya belum aku setorin nih.
Dia: Ada N? (inisial mantannya)
Saya: Ada ..
Dia: Ada D? (inisial pacar mantannya)
Saya: Ada juga.. Cieee gak bisa move on..
Dia: bukan, bukannya gitu... (mendadak mukanya berubah serius)
Saya: Kenapa trusan..?
Dia: Ya nggak tau sih, rasanya sakit aja gitu. Ngliat dia sama cowoknya sekarang. Walaupun udah move on sih, tapi ada rasa sakit tersendiri kalo ngeliat dia sama cowok lain.
Saya langsung bengong. Rekan saya yang diatas itu termasuk tipe orang yang suka gonta-ganti pacar, dan hubungannya tidak pernah berjalan mulus. Entah itu karna matanya dia jelalatan, atau gimanapun ._.
Tapi anehnya, dia masih bisa merasakan rasa sakit saat melihat mantannya sekarang.
Malam ini, entah kenapa saya berpikir kembali. Mungkin sebenarnya ini yang saya rasakan.
Sama seperti rekan saya yang diatas itu tadi. Dia sempat bercerita banyak ke saya. Jika ada tawaran untuk bisa kembali bersama mantan, dia akan memikirkan matang2 dan kemungkinan jawabannya adalah Iya.
Mungkin, saya hanya takut melihat dia bersama orang lain, orang yang cintanya tak sebesar cinta saya, orang yang tidak bisa membuatnya berjalan ke arah yang lebih baik.
Aneh rasanya, bagaimana bisa saya takut kehilangan orang yang bahkan bukan milik saya.
Keep it real.
Dia bukan milik saya.
Bahkan, dia tidak mempunyai rasa yang sama seperti yang saya rasakan.
Tidak mungkin saya berhasil menaklukan orang seperti dia.
Memang benar banyak orang berkata cinta itu harus dikejar. Tetapi ada kalanya kita harus mengalah untuk orang lain yang lebih berhak mendapatkan cinta itu.
No comments:
Post a Comment