tiap bertemu denganmu, ada senyum terkembang di bibir
berbicara mengenai hal-hal penting yang sebenarnya tidak penting untuk dibicarakan, tetapi sudah cukup mengubah mood :')
dulu biasanya jika bertemu, pasti menyapa. dan tersenyum kecil.
sekarang semuanya telah berubah.
kamu sudah bersama DIA.
DIA yang lebih sempurna, yang lebih kaya, lebih cantik, lebih pintar merebut hatimu.
Bagaimana bisa,
aku menduga seorang Kamu bisa membuat aku terbang tinggi kemudian jatuh dan meninggalkan luga yang begitu dalam; bisa dibilang luka ini permanen dan tidak akan pernah ada obatnya.
Sempat kemarin bertemu dengan kamu, berdiri di depan gerbang sekolah, seperti menunggu seseorang. Aku sudah berjalan untuk menemuimu. dengan kaki yang terseok-seok karna terkilir, aku berusaha berjalan menuju kearahmu.
Tetapi, sayangnya ..
DIA dari arah yang berlawanan, melihatku dengan sinis, dan berjalan ke arahmu juga. aku mempercepat langkahku dan melewati kamu.
Dia seketika menggandeng tanganmu untuk mengajakmu masuk ke sekolah.
Aku hanya tertunduk lesu. ya Tuhan, dulu ia hampir saja menjadi milikku.
Aku sudah menduga sejak kamu mengganti ponselmu itu, kamu akan beralih kepada wanita lain, dan aku, hanya akan menjadi kisah masa lalumu yang tidak akan pernah kamu anggap ada.
Kamu malah asik menghinaku di depan teman-temanmu, di depan pacar barumu.
Aku sempat mendengar desas-desus gosip itu,
tapi kemudian,
aku berpikir, apa yang bisa aku lakukan selain menutup telinga?
bahagialah dengannya disana..
dan jangan pernah kembali lagi untuk meminta kehidupanmu yang dulu.
karna aku yang dulu tidak akan pernah kembali kepada kamu.
Keep on moving with my life.
Dan ternyata masih ada orang lain yang lebih menyayangi aku, daripada kamu.
keluargaku, organisasiku, lebih memberi pengaruh besar daripada kamu, cinta yang terbuang sia-sia. Gives You Hell.
mungkin benar kata lagu Maliq & D'Essentials:
"Buka mata, hati, telinga.. Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta.."
No comments:
Post a Comment